Comments

Keutamaan Bersabar Saat Sakit menurut Al-Qur’an dan Hadits

 


Keutamaan Bersabar Saat Sakit menurut Al-Qur’an dan Hadits

Setiap manusia pasti pernah mengalami rasa sakit, baik fisik maupun mental. Sakit adalah bagian dari perjalanan hidup yang tak terpisahkan. Dalam Islam, sakit dipandang sebagai ujian yang memerlukan kesabaran dan keteguhan iman. Artikel ini akan membahas keutamaan bersabar saat sakit, cara menjaga kesabaran, hikmah di balik sakit, serta amalan yang dapat dilakukan.

Keutamaan Bersabar Ketika Sakit

Menurut Al-Qur’an, kesabaran saat menghadapi ujian seperti sakit memiliki pahala yang sangat besar. Allah SWT berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 10:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”

Ayat ini menunjukkan betapa besar pahala bagi mereka yang sabar. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 155-157, Allah SWT juga menjelaskan bahwa orang-orang yang bersabar dalam menghadapi musibah, termasuk sakit, akan mendapatkan rahmat dan petunjuk dari-Nya.

Cara Menjaga Kesabaran Saat Sakit

Untuk menjaga kesabaran saat sakit, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Senantiasa Mengingat Allah dan Memperbanyak Dzikir: Mengingat Allah membantu menenangkan hati dan menguatkan iman.
  2. Banyak Berdoa: Memohon kesembuhan kepada Allah sebagai bentuk pengakuan atas kekuasaan-Nya.
  3. Meyakini Sakit Sebagai Ujian: Menganggap sakit sebagai ujian untuk meningkatkan keimanan dan kesabaran.
  4. Tidak Mengeluh Berlebihan: Menghindari keluhan berlebihan dan tetap bersyukur atas nikmat yang masih ada.
  5. Menjalani Pengobatan dengan Baik: Berikhtiar dengan pengobatan medis sambil bersabar dalam proses penyembuhan.
  6. Memperbanyak Istighfar dan Taubat: Menghapus dosa melalui istighfar dan taubat.
  7. Bersedekah: Melakukan kebaikan seperti bersedekah sebagai "obat" saat sakit, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan bersedekah.” (HR. Al-Baihaqi).

Mengapa Kita Tidak Boleh Mengeluh Berlebihan

Mengeluh saat sakit adalah hal yang wajar, namun Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan. Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُوْلُ يَوْمَ القِيَامَةِ لِعَبْدِهِ المُؤْمِنِ إِذَا ابْتَلَاهُ أَيْ عَبْدِيْ اصْبِرْ فَإِنَّ ذَلِكَ خَيْرٌ لَكَ فَإِنْ شَكَا مَرَّةً كَتَبَ اللهُ لَهُ حَسَنَةً وَإِنْ صَبَرَ كَتَبَ اللهُ لهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ

Artinya: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman pada hari kiamat kepada hamba-Nya yang mukmin ketika Dia mengujinya: Wahai hamba-Ku, bersabarlah karena hal itu lebih baik bagimu. Apabila ia mengeluh satu kali, Allah menuliskan untuknya satu kebaikan. Dan apabila dia bersabar, Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan.” (HR. At-Thabrani).

Hadits ini menunjukkan bahwa bersabar memberikan pahala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mengeluh.

Hikmah di Balik Rasa Sakit

Sakit membawa berbagai hikmah dan pelajaran berharga:

  1. Mengajarkan Hakikat Kehidupan Dunia: Mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia ini bersifat sementara.
  2. Mengajarkan Syukur: Menyadarkan kita untuk bersyukur atas nikmat kesehatan.
  3. Intropeksi Diri: Menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri.
  4. Meningkatkan Keimanan: Menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
  5. Empati Terhadap Sesama: Membuat kita lebih peduli dan empati terhadap penderitaan orang lain.
  6. Penghapus Dosa: Menghapus dosa dan kesalahan.
  7. Meningkatkan Kualitas Diri: Mengajarkan sabar dan keteguhan hati.

Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW:

مَا يُصِيبُ المُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمِّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمِّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Artinya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kekhawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pentingnya Berbaik Sangka pada Allah

Berprasangka baik kepada Allah merupakan bentuk keimanan. Dengan berbaik sangka, kita tetap positif dan optimis, meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan yang terbaik dari Allah. Allah SWT berfirman:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

Artinya: “Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” (HR. Bukhari).

Prasangka baik ini akan mempengaruhi cara kita menghadapi ujian dan sakit, menjadikan kita lebih tabah dan penuh harapan.

Sakit sebagai Penggugur Dosa

Sakit juga berfungsi sebagai penggugur dosa. Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ مُصِيبَةٍ تُصِيبُ الْمُسْلِمَ إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا

Artinya: “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu musibah melainkan Allah akan menghapus (dosa-dosanya) dengan musibah itu, hingga duri yang mengenainya sekalipun.” (HR. Bukhari).

Sakit dianggap sebagai bagian dari ujian iman yang tidak hanya menghapus dosa tetapi juga meningkatkan pahala bagi mereka yang bersabar.

Amalan Saat Sakit

Selama sakit, kita masih dapat melakukan banyak amalan baik:

  1. Memperbanyak Dzikir dan Doa: Memperkuat hubungan dengan Allah.
  2. Membaca atau Mendengarkan Al-Qur’an: Mencari ketenangan dan keberkahan.
  3. Bersedekah: Melakukan kebaikan sesuai kemampuan.
  4. Bersilaturahmi: Menjaga hubungan baik dengan kerabat.
  5. Bersyukur: Menyadari nikmat yang masih ada.
  6. Bertaubat: Memperbaiki diri dan bertaubat.

Manfaat Berdoa Memohon Kesembuhan

Doa merupakan bentuk pengakuan terhadap kekuasaan Allah dan bentuk usaha untuk mendapatkan kesembuhan. Rasulullah SAW bersabda:

لاَ يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلاَّ الدُّعَاءُ

Artinya: “Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Berdoa memohon kesembuhan, seperti doa berikut, merupakan amalan yang dianjurkan:

اَللّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Artinya: “Ya Allah, Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” (HR. Bukhari).

Sakit adalah ujian yang pasti dialami setiap manusia, namun di baliknya terdapat banyak hikmah dan pahala bagi mereka yang bersabar. Sakit dapat menjadi sarana penghapus dosa, peningkat iman, serta pendorong untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Dengan bersyukur, berdoa, dan melakukan amalan baik, kita bisa menjalani sakit dengan lebih ikhlas dan tawakal.

Mari kita jadikan setiap ujian sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri, dan meraih pahala yang melimpah. Semoga kita selalu diberikan kesabaran, kesehatan, dan keberk

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Keutamaan Bersabar Saat Sakit menurut Al-Qur’an dan Hadits"

Posting Komentar